Kamu yang doyan hiking atau berpetualang ke tempat-tempat natural, Dolok Tolong di Dairi, wajib masuk daftar kunjungan.

Karena dari tempat ini, pemandangan mahadahsyat menanti. Danau Toba dan kawasan sekitarnya membentang indah. Pulau Samosir yang legendaris itu pun terlihat begitu memikat. Nyaris tak ada keindahan alam lainnya yang mampu menyamai.

Wisata Tobasa

Sebagai bagian dari wisata Tobasa (Toba dan Samosir) Sumatera Utara, panorama alam di Dolok Tolong memang luar biasa. Terletak di ketinggian sekitar 1.200 meter dpl, Dolok Tolong merupakan bukit tertinggi dari barisan perbukitan yang mengitari Danau Toba dengan Pulau Samosir di tengahnya.

Saat berada di puncak Dolong Tolong, hanya keindahan yang kamu lihat. Sepanjang mata memandang, warna hijau asri mendominasi.

Perbukitan di sekitar Danau Toba tampak begitu anggun. Menghiasi keindahan Toba dengan Samosir di tengahnya. Sejenak pejamkan mata, lalu rasakan hembusan angin segar membelai kulitmu. Lalu, buka mata perlahan-lahan. Yakin pada saat itu, kamu seakan melihat Toba dari langit. Sungguh, inilah keindahan yang memukau mata dan jiwa.

Menuju Puncak Dolok Tolong

Nah,bagi kamu yang hendak mencapai puncak Dolok Tolong, disarankan dengan berjalan kaki (cross country). Meski juga bisa ditempuh menggunakan kendaraan (sepeda motor atau mobil), tapi dijamin nuansa petualangan lebih seru dirasakan ketika setapak demi setapak dilalui dengan berjalan kaki.

Apalagi jarak ke puncak dari Kota Balige, kota yang terletak di kaki Bukit Dolok Tolong di Dairi tidak begitu jauh, hanya sekitar 6-7 kilometer.

Saran lainnya, berangkatlah ketika pagi menjelang. Jangan terlalu pagi, atau terlalu siang. Jika terlalu pagi, perjalanan mungkin agak berbahaya dan kurang menyenangkan. Agak berbahaya karena meski jalan menuju puncak sudah diaspal, tapi kondisinya kurang terawat.

Di sepanjang jalan tidak ada lampu penerangan. Gelap gulita dan menyeramkan karena di sisi kiri dan kanan jalan masih rimbun pepohonan.

Ada pun kurang menyenangkan jika berangkat terlalu pagi, karena udara dingin menusuk tulang. Bagi kamu yang terbiasa dengan udara hangat di Kota Medan, tentu udara seperti ini menjadi ‘siksaan’ tersendiri. Namun, jika kamu tetap ngotot berangkat sebelum pagi agar bisa melihat sunrise di puncak Dolok Tolong, maka persiapkan diri dengan baik. Gunakan jaket atau pakaian hangat, dan jangan lupa membawa alat penerangan (senter atau sejenisnya).

Berangkat terlalu siang pun (di atas jam 9 atau jam 10 pagi) juga kurang disarankan. Bukannya kegelapan atau udara dingin yang menjadi tantangan, tapi masalahnya justru ketika kamu sudah ada di puncaknya.

Udara terik membuat pemandangan di puncak Dolok Tolong kurang jelas terlihat. Sering muncul kabut tipis yang menutupi pesona Danau Toba dan Pulau Samosir. Tentu kamu tak ingin mengalaminya kan?

Sumur Sisingamangaraja

Adanya panorama alam yang memanjakan mata, membuat tempat ini jadi favorit bagi para traveler untuk camping. Apalagi di sini ada mata air yang memancarkan air jenih nan segar. Masyarakat setempat menyebutnya sebagai Sumur Raja Sisingamangaraja XII. Dinamakan seperti pahlawan nasional dan salah seorang raja Toba terkenal itu karena ada riwayat yang menceritakannya.

Konon, Sisingamangaraja XII pernah berada di puncak Dolok Tolong untuk suatu keperluan. Karena udara yang terik menyengat dan sang raja kehausan, beliau pun menancapkan tombaknya di tanah. Ketika dicabut, menyemburlah air jernih untuk diminum.

Adanya sumber air di tempat tinggi seperti puncak Dolok Tolong tentu bukan hal yang lazim. Terlebih lagi kisah yang melatarbelakanginya, membuat tempat ini disakralkan oleh masyarakat setempat.

Tertarik ingin menapaki puncak Dolok Tolong di Dairi? Ayo, jangan ragu. Segera kemaskan peralatan karena ada banyak petualangan menantimu di sana.

Foto : mekar-sinurat.blogspot.com

Salam Travelahoi